Hadits Arbain Nawawi adalah kumpulan 42 hadits pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi, seorang ulama besar dalam mazhab Syafi'i. Kumpulan hadits ini mencakup berbagai aspek penting dalam agama Islam, mulai dari akidah, ibadah, akhlak, hingga muamalah.
Imam Nawawi memilih hadits-hadits ini karena kandungannya yang sangat mendasar dan menjadi pondasi dalam memahami agama Islam. Beliau berkata: "Setiap muslim hendaknya mengetahui hadits-hadits ini, karena ia mencakup berbagai hal yang penting."
‘An abī ‘abdillāhi jābiri bin ‘abdillāhil-anṣāriyyi raḍiyallāhu ‘anhumā anna rajulan sa'ala rasūlallāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama faqāla: "Ara'aita iḍā ṣallaitus-ṣalawātil-maktūbāti, wa ṣumtu ramaḍāna, wa aḥlaltul-ḥalāla, wa ḥarramtul-ḥarāma, wa lam azid ‘alā żālika syai'an, adkhulul-jannah?" Qāla: "Na‘am."
Terjemahan:
Dari Abu Abdullah Jabir bin Abdullah Al-Anshari radhiyallahu 'anhuma, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Bagaimana pendapatmu jika aku shalat wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan tidak menambah selain itu, apakah aku masuk surga?" Beliau menjawab: "Ya."
Perawi: جابر بن عبد الله رضي الله عنهما Sumber: رواه مسلم
‘An abī mālikin al-ḥārithi bin ‘āṣim al-ash‘ariyyi raḍiyallāhu ‘anhu qāla: qāla rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama: "Aṭ-ṭuhūru shaṭrul-īmāni, wal-ḥamdu lillāhi tamla'ul-mīzāna, wa subḥānallāhi wal-ḥamdu lillāhi tamla'āni - aw tamla'u - mā bainas-samāwāti wal-arḍi, waṣ-ṣalātu nūrun, waṣ-ṣadaqatu burhānun, waṣ-ṣabru ḍiyā'un, wal-qur'ānu ḥujjatun laka aw ‘alaika, kullun-nāsi yaghdu fa-bāyi‘un nafsahū fa-mu‘tiquhā aw mūbiquhā."
Terjemahan:
Dari Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersuci adalah sebagian dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan alhamdulillah memenuhi -atau memenuhi- antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, sabar adalah sinar, dan Al-Qur'an adalah hujah untukmu atau atasmu. Setiap manusia pergi di pagi hari, maka ia menjual dirinya, lalu ada yang memerdekakannya atau membinasakannya."
Perawi: الحارث بن عاصم الأشعري رضي الله عنه Sumber: رواه مسلم
‘An abī ḏarrin al-ghifāriyyi raḍiyallāhu ‘anhu, ‘anin-nabiyyi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama fīmā yarwīhi ‘an rabbihī ‘azza wa jalla annahū qāla: "Yā ‘ibādī innī ḥarramtuẓ-ẓulma ‘alā nafsī wa ja‘altuhū bainakum muḥarraman falā taẓālamū. Yā ‘ibādī kullukum ḍāllun illā man hadaituhū fastahdūnī ahdikum. Yā ‘ibādī kullukum jā'i‘un illā man aṭ‘amtuhū fastaṭ‘imūnī uṭ‘imkum. Yā ‘ibādī kullukum ‘ārin illā man kasautuhū fastaksūnī aksikum. Yā ‘ibādī innakum tukhti'ūna bil-laili wan-nahāri, wa anā aghfiruḏ-ḏunūba jamī‘an fastaghfirūnī aghfir lakum. Yā ‘ibādī innakum lan tablughū ḍarrī fa-taḍurrūnī, wa lan tablughū naf‘ī fa-tanfa‘ūnī. Yā ‘ibādī law anna awwalakum wa ākhirakum wa insakum wa jinnakum kānū ‘alā atqā qalbi rajulin wāḥidin minkum mā zāda ḏālika fī mulkī syai'an. Yā ‘ibādī law anna awwalakum wa ākhirakum wa insakum wa jinnakum kānū ‘alā afjari qalbi rajulin wāḥidin minkum mā naqaṣa ḏālika min mulkī syai'an. Yā ‘ibādī law anna awwalakum wa ākhirakum wa insakum wa jinnakum qāmū fī ṣa‘īdin wāḥidin fa-sa'alūnī, fa-a‘ṭaitu kulla wāḥidin mas'alatahū mā naqaṣa ḏālika mimmā ‘indī illā kamā yanquṣul-mikhyaṭu iḍā udkhila al-baḥra. Yā ‘ibādī innamā hiya a‘mālukum uḥṣīhā lakum ṡumma uwaffīkum iyyāhā, faman wajada khairan fal-yaḥmadillāha, wa man wajada ghaira ḏālika falā yalumann illā nafsahū."
Terjemahan:
Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari apa yang diriwayatkannya dari Rabbnya 'azza wa jalla, bahwa Dia berfirman: "Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku beri petunjuk kepada kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar kecuali orang yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku beri makan kepada kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku beri pakaian kepada kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada malam dan siang hari, dan Aku mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian tidak akan mampu memberi mudarat kepada-Ku sehingga bisa memudaratkan-Ku, dan kalian tidak akan mampu memberi manfaat kepada-Ku sehingga bisa memberi manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang pertama hingga terakhir dari kalian, manusia dan jin kalian, berada di atas hati orang yang paling bertakwa di antara kalian, niscaya hal itu tidak menambah sedikit pun dalam kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang pertama hingga terakhir dari kalian, manusia dan jin kalian, berada di atas hati orang yang paling jahat di antara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi sedikit pun dari kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya orang pertama hingga terakhir dari kalian, manusia dan jin kalian, berdiri di satu tempat lalu meminta kepada-Ku, lalu Aku penuhi permintaan setiap orang, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali seperti jarum yang dimasukkan ke laut. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya hanya amal-amal kalian yang Aku hitung untuk kalian kemudian Aku berikan balasannya kepada kalian, maka barangsiapa mendapatkan kebaikan hendaklah memuji Allah, dan barangsiapa mendapatkan selain itu maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri."
Perawi: أبو ذر الغفاري رضي الله عنه Sumber: رواه مسلم
‘An abī ḏarrin raḍiyallāhu ‘anhu anna nāsan min aṣḥābi rasūlillāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama qālū: yā rasūlallāhi, ḏahaba ahlud-duthūri bil-ujūri, yuṣallūna kamā nuṣallī, wa yaṣūmūna kamā naṣūmu, wa yataṣaddaqūna bi-fuḍūli amwālihim. Qāla: "Awa laisa qad ja‘alallāhu lakum mā taṣṣaddaqūna? Inna lakum bi-kulli tasbīḥatin ṣadaqatan, wa kulli takbīratin ṣadaqatan, wa kulli taḥmīdatin ṣadaqatan, wa kulli tahlīlatin ṣadaqatan, wa amrun bil-ma‘rūfi ṣadaqatan, wa nahyun ‘anil-munkari ṣadaqatan, wa fī buḍ‘i aḥadikum ṣadaqatan." Qālū: yā rasūlallāhi, a-ya'tī aḥadunā shahwatahū wa yakūnu lahū fīhā ajrun? Qāla: "Ara'aitum law waḍa‘ahā fī ḥarāmin a-kāna ‘alaihi wizrun? Fa-ka-żālika iḍā waḍa‘ahā fil-ḥalāli kāna lahū ajrun."
Terjemahan:
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, bahwa beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan membawa pahala, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Beliau bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu untuk disedekahkan? Sesungguhnya bagi kalian pada setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar ma'ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan pada hubungan suami istri salah seorang di antara kalian adalah sedekah." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya dan ia mendapat pahala?" Beliau bersabda: "Bagaimana pendapat kalian jika ia menyalurkannya pada yang haram, apakah ia berdosa? Demikian pula jika ia menyalurkannya pada yang halal, maka ia mendapat pahala."
‘An abī hurairata raḍiyallāhu ‘anhu qāla: qāla rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama: "Kullu sulāmā minan-nāsi ‘alaihi ṣadaqatun, kulla yaumin taṭlu‘u fīhish-shamsu: ta‘dilu bainal-ithnaini ṣadaqatun, wa tu‘īnur-rajula fī dābbatihī fa-taḥmiluhū ‘alaihā aw tarfa‘u lahū matā‘ahū ṣadaqatun, wal-kalimatut-ṭayyibatu ṣadaqatun, wa bi-kulli khuṭwatin tamshīhā ilaṣ-ṣalāti ṣadaqatun, wa tumīṭul-adhā ‘aniṭ-ṭarīqi �Ṣadaqatun."
Terjemahan:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap ruas tulang manusia wajib dikeluarkan sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang adalah sedekah, menolong seseorang pada kendaraannya dengan menaikkannya atau mengangkat barangnya adalah sedekah, perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah menuju shalat adalah sedekah, dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah."
Perawi: أبو هريرة رضي الله عنه Sumber: رواه البخاري ومسلم
‘An an-nawwāsi bin sam‘āna raḍiyallāhu ‘anhu ‘anin-nabiyyi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama qāla: "Al-birru ḥusnul-khuluqi, wal-ithmu mā ḥāka fī nafsika wa karihta an yaṭṭali‘a ‘alaihin-nāsu."
Terjemahan:
Dari An-Nawwas bin Sam'an radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kebajikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang meragukan dalam jiwamu dan engkau tidak suka dilihat orang."
Perawi: النواس بن سمعان رضي الله عنه Sumber: رواه مسلم
28
Menjalankan Perbuatan Sunah dan Menghindari Bid'ah
‘An abī najīḥin al-‘irbāḍi bin sāriyata raḍiyallāhu ‘anhu qāla: wa‘aẓanā rasūlullāhi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallama maw‘iẓatan wajilat minhāl-qulūbu, wa ḏarafat minhāl-‘uyūnu, faqulnā: yā rasūlallāhi ka-annahā maw‘iẓatu muwaddi‘in fa-awṣinā. Qāla: "Ūṣīkum bi-taqwallāhi ‘azza wa jalla, was-sam‘i waṭ-ṭā‘ati, wa in ta'ammara ‘alaikum ‘abdun, fa-innahū man ya‘isy minkum fa-sa-yarākhtilāfan kathīran, fa-‘alaikum bi-sunnatī wa sunnatil-khulafā'i ar-rāshidīnal-mahdiyyīna, ‘aḍḍū ‘alaihā bin-nawājidi, wa iyyākum wa muḥdathātil-umūri, fa-inna kulla bid‘atin ḍalālatun."
Terjemahan:
Dari Abu Najih Al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kami nasihat yang membuat hati bergetar dan air mata berlinang. Kami berkata: "Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat." Beliau bersabda: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah 'azza wa jalla, mendengar dan taat, meskipun yang memerintah kalian adalah seorang budak. Sesungguhnya siapa di antara kalian yang hidup, ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah dengan geraham, dan jauhilah perkara-perkara yang baru, karena setiap bid'ah adalah sesat."
Perawi: العراض بن سارية رضي الله عنه Sumber: رواه أبو داود والترمذي